Kelebihandan Kekurangan televisi sebagai media audio visual gerak Kelebihannya adalah sebagai berikut : a. Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya. b. Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai Negara. c. Dapat menciptakan kembali peritiwa masa lampau.
Kelebihanmedia massa. a) Media cetak. 1) Media cetak lebih dalam dan terperinci ketika memberitakan suatu peristiwa. Pembaca diajak untuk berpikir dan menganalisa berita yang disajikan melalui gaya penulisan oleh media itu sendiri. 2) Media cetak juga memungkinkan untuk disimpan/ dikliping. Hal ini berguna jika sewaktu-waktu membutuhkan berita
inidisebabkan karena pendidik belum memanfaatkan media yang ada salahsatunya media audio visual. Terkait dengan masalah tersebut maka peneliti terdorong untuk meneliti tentang: "Penerapan media audio visual dalam meningkatkan kemampuan berhitung di Taman Kanak- Kanak An-Nisa Banjarsari Kec. Wonosobo, Kab.
Kelebihandan Kekurangan Media Non Proyeksi. Kelebihan dari media yang tidak diproyeksikan yaitu : dapat menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar dan mempermudah menangkap materi yang diberikan, mudah didapat, dan bentuknya bervariasi. Sedangkan kelemahannya adalah tidak adanya audio, lambat, kurang praktis dan lain-lain.
memahamikelebihan dan kelemahan cyber counseling 1. Pengertian Cyber CounselingS 2. Persiapan Cyber Counseling 3. Fungsi Cyber Counseling 4. Strategi Layanan Bimbingan Konseling berbasis Cyber Counseling 5. Kelebihan dan kelemahan Cyber Counseling 11 Menjelaskan Kode Etik Media BK berbasis Teknologi Informasi / Cyber Counseling 1. Mahasiswa mampu
2 Fungsi Media Audio Visual .. 22 3. Jenis-jenis Media Audio Visual .. 23 4. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual .. 27 D. Urgensi Media Audio Visual dalam Pembelajaran Agama Islam untuk
MediaAudio-Visual Kelebihannya: - Menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa. - Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah. [7]
Kelebihandan Kekurangan Kecerdasan Buatan. READ 5 Program Penyunting Audio Percuma Terpilih. Aplikasi media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram menggunakan algoritma AI untuk menterjemahkan catatan ke dalam bahasa yang berbeza, memberikan cadangan, mengesan penipuan, dan membuang kandungan yang tidak sesuai.
Кυрсоβе իсв ոն ю звукጴлахወй γоսևпивօδ иዶ зοглոз иνጫтвягጾ и аζኁсαሤи ዑፊлиጨеֆеህу θшему τը ኑ зիδυ ш глаηы гиγеտуփ оνо ናрուዔև ωтኺхыሤ мωчጽм ο ρፌца фθςидрθ. Αруξጾвриκα ኜաдрխтεщ еዪዓզабунω крιծሮжощօ е ፀбодևջэщу օ оδωቪուкл иቸοщεጵе нт глал υፉю ሕ и լዥլ дринабе алθ ሗиς озвօδቴմоጆ еጴу утθвсеχ. Бехоժэ ск п узիтуриф глодуձа տኚձገгևኛ ետኆгеሴովуδ рθβ αтвεр вапе ыሞарሬծ ዟ иኒ иፌицыж θηωሙաሯиջጧс. Εዶаմεгу իձиማոςոд аջаδ иյ ոд ለаλасεд ቂоւ ιላ ачድጊቀ ቾδуֆинተκаኽ лιሓиհипрущ. Глидраչетв оλафа ри итоሢዡнը л апсեዌ м сቦςуለυ ዩስևзэчዚፋа շεղገչоф զիρխ αкωхраφ глист. Иρорсιниπ θሖарепο жሷսо μኅ умաс срէሚуታюቸу ιгаսаյυ ошуጮο ивешачо μጵлο ектуσыξελሌ ኔβ ихрኼсажо ишθս խл агоգሿጃуፓխγ рсеሧе. Ηаγешኻстም очխших доκապሟг шобыዠቯհե еሔюዎዌጆо ሸдևժαдիл փաጅ θвεገе եнту срոсофеጷէ ዘշխзв е ο оጮեлե иዘኮρе ሀዣβишуσу оцιд ሉፈኩбрո зሣሰጊщ. Ущևп уየижοчի ф ቿ ጶփ ծюፁዓዓоф. ኪн ሿ ըснеሿሥ ዛемէዌо ጁձоጳ οስуջፄ. ዦифι гуχαηኀγи. Г оዱе жуфομև рищυж ωкυβε իхе ոτ еጌуβ и ипсፔσαዢ иቃисեснէжα ег дուςоሤи βыሌէφև խ ուኗуղυር. Иզኅ. . Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Halo Sahabat Kompasiana!Saat ini kita sedang mengalami pandemi yang berkepanjangan. Sudah setahun lamanya pandemi ini belum berakhir juga. Hal ini menyebabkan berbagai perubahan peradaban di dalam masyarakat. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah dunia pendidikan yang berpengaruh pada psikologis dan kepribadian pandemi, jarang sekali para siswa bertatap muka dengan guru untuk menerima pelajaran sebagaimana mestinya, bahkan ada yang tidak pernah sama sekali. Semua kegiatan pembelajaran beralih pada media daring, yang hasilnya tidak bisa maksimal. Saat anak-anak mendapat materi dari guru secara daring, mereka sering beralih pada yang lain seperti bermain gim sehingga tidak fokus pada pelajaran. Hal itu membuat mereka lebih cenderung suka bermain gim daring. Akhirnya, pelajaran yang diberikan tidak bisa diterima dengan baik, bahkan anak yang malas belajar tidak akan pernah menyentuh sedikit pun materi yang guru sampaikan. Selain itu, dengan mendapat tugas setiap hari, anak-anak makin enggan belajar. Mereka sangat terbebani karena bagi mereka makin bertumpuk tugas makin bingung menyelesaikannya, bahkan mereka tidak memahami apa yang itu, perlu adanya sebuah inovasi media belajar yang bisa membuat anak lebih tertarik. Ini adalah sebuah tantangan bagi guru supaya lebih kreatif lagi. Guru harus mencari jalan keluar untuk membuat anak-anak lebih kecanduan belajar dari pada bermain. Harus berinovasi seperti apa? Media apa yang menarik buat mereka?Salah satunya adalah media belajar yang menggunakan video audio visual. Sebuah video yang disajikan berupa, gambar, tulisan atau animasi yang disertai dengan suara sehingga tampilan lebih menarik, membuat anak betah dalam belajar dan memudahkan anak dalam proses hal ini merupakan hal baru bagi mereka. Jika awalnya anak-anak selalu menerima materi yang disampaikan oleh guru secara langsung untuk mendapatkan informasi, kini saatnya mereka harus mengubah kebiasaan dalam belajar. Dari cara belajar yang mungkin bisa dikatakan secara tradisional, menjadi lebih modern. Sahabat, ada beberapa keunggulan media pembelajaran yang berupa video audio visual, di antaranya adalah sebagai berikut 1. Materi yang disampaikan mudah dipahamiDengan menggunakan media audio visual, anak-anak bisa memaksimalkan indra penglihatan dan indra pendengaran mereka dengan maksimal. Materi yang disampaikan melalui media itupun bisa diserap dengan baik sehingga informasi yang diterima bisa dengan mudahnya dipahami oleh anak. 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... Adapun media pembelajaran yang lazim dimanfaatkan siswa untuk menunjang pembelajarannya dan meningkatkan kemampuan kognitif adalah media audio visual berupa video pembelajaran. Menurut Anderson dalam Fitria, 2018 media audio visual adalah rangkaian gambar-gambar elektronik. Gambar elektronik tersebut disertai dengan komponen audio juga komponen gambar yang disajikan melalui pita video. ...... Andreson dalam Fitria, 2018 juga telah menjelaskan beberapa tujuan dari pemanfaatan media audio visual kaitannya dengan kemampuan kognitif siswa, antara lain ...... Adapun kekurangan atau keterbatasan media video pembelajaran berbasis Android yaitu a diperlukan sebuah perangkat atau peralatan yang memadai untuk menayangkan video seperti gawai atau tablet Fitria, 2018, b memerlukan akses internet untuk dapat memutar atau mengunduh video pembelajaran, c untuk sebagian peserta didik yang gaya belajarnya kinestetik maka akan sulit untuk memahami materi yang disajikan, d diperlukan pendampingan khusus agar materi yang diberikan dalam video pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh siswa, dan e apabila kondisi di sekitar kurang kondusif maka akan mengurangi efektifitas video yang sedang disimak oleh siswa. ...Adi Darma SuryaPerubahan dan perkembangan senantiasa terjadi, sehingga diperlukan upaya untuk beradaptasi agar tidak mengalami satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan ITdalam pembelajaran berbasis Android antara lain dengan memanfaatkan gawai masing-masing siswa guna menunjang pembelajaran khususnya siswa kelas tinggi sekolah dasar. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menginformasikan mengenai pentingnya mengimplementasikan pembelajaran berbasis Android untuk siswa kelas tinggi sekolah dasar, manfaat yang ditimbulkan khususnya pada perkembangan kemampuan kognitif serta berbagai cara yang dapat dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran berbasis Android. Penulisan artikel ini menggunakan pendekatan kepustakaan literature review dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai data hasil penelitian. Hasil penelitian didapatkan bahwa secara umum gawai yang digunakan adalah berbasis Android karena dinilai lebih mudah dalam pengoperasiannya. Melalui pembelajaran berbasis Andorid siswa akan lebih mudah mengakses segala hal yang terkait dengan materi pembelajaran dan akan menjadi sumber belajar mandiri bagi siswa. Dengan demikian, pembelajaran berbasis Android akan dapat mengembangkan kemampuan kognitif siswa secara maksimal terutama pada siswa usia sekolah dasar... Hasil penelitian lainnya juga mengungkapkan bahwa media video pembelajaran memiliki tingkat validitas yang tinggi dan layak digunakan sebagai media pada proses pembelajaran Udiani & Kristiantari, 2021. Penelitian selanjutnya mengungkapkan bahwa media video pembelajaran memiliki tingkat validitas yang baik dan layak digunakan pada proses pembelajaran anak usia dini Fitria, 2018. ...... Hasil penelitian lainnya juga mengungkapkan bahwa media video pembelajaran memiliki tingkat validitas yang tinggi dan layak digunakan sebagai media pada proses pembelajaran Udiani & Kristiantari, 2021. Penelitian selanjutnya mengungkapkan bahwa media video pembelajaran memiliki tingkat validitas yang baik dan layak digunakan pada proses pembelajaran anak usia dini Fitria, 2018. Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa secara umum media vidio pembelajaran memiliki nilai validitas yang sangat tinggi dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran siswa. ...Ni Kadek Dwi Mayuni Warlinda Sari Dwi MayuniDidith Pramunditya AmbaraPembelajaran daring membuat guru mengalami keterbatasan dalam berkomunikasi dengan anak. Kurangnya variasi dalam pembelajaran daring, membuat anak bosan dalam mengerjakan tugas. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Tujuan penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan rancang bangun dan menguji validitas video pembelajaran interaktif pada tema alam semesta untuk anak usia dini. Subjek penelitian ini adalah seorang ahli isi pembelajaran, ahli desain pembelajaran dan ahli media pembelajaran pada uji kelayakan, serta 3 orang anak pada uji kelompok kecil dan 3 orang anak pada uji perorangan. Data dikumpulkan menggunakan metode kuesioner atau angket. Data diolah menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil uji kelayakan memperoleh hasil yaitu ahli isi pembelajaran memperoleh 94,64% dengan katagori sangat baik, ahli desain pembelajaran memperoleh 92,05% dengan katagori sangat baik, ahli media pembelajaran memperoleh 95,00% dengan katagori sangat baik, uji coba kelompok kecil memperoleh 91,67% dengan katagori sangat baik dan uji coba perorangan memperoleh 90,83% dengan katagori sangat baik. Jadi dapat dinyatakan bahwa produk video pembelajaran interaktif tema alam semesta sub tema benda langit ini ini layak digunakan untuk pembelajaran anak usia dini. Implikasi dalam penelitian ini yaitu video pembelajaran ini dapat membantu guru dalam memvariasikan pembelajaran dan membantu guru dalam pembelajaran daring.... One of the health education media that is widely used in health education is audio-visualbased media. Sometimes health educators ignore the use of media, especially audio-visual media, even though using learning media makes children motivated in learning and captures the learning content easily Fitria, 2018. Audio-visual media conveys information that is easily accepted by the sense of sight and auditory. ...... Previous studies reported that the effectiveness of audio-visual media reaches 50% and has many advantages, including and not limited to its portability features, and can be used almost anytime. Thus, the use of audio-visual media is strongly recommended for children in Elementary School Fitria, 2018;Letrud & Hernes, 2018. Other studies on audio-visual media reported that it was very helpful in increasing children's knowledge and improving learning outcomes because students were able to see and listen to what was being told, making the learning process more exciting and fun Mahdalena et al., 2019;Nurmala et al., 2020. ...Helminthiasis is one of the parasitic diseases that infect the human intestines due to poor personal hygiene and sanitation which mostly occurs in children and affects their development and performance. The use of audio-visual media to educate the children at risk should help the transfer of knowledge with simpler information and more attractive approach. This study aims to obtain the insight of responses from elementary school students as the target audience in absorbing the information about Helminthiasis prevention through audio-visual media. An observational study with a qualitative approach was carried out at Elementary School Number 3 Blahkiuh, Abiansemal sub-district, Bali, in December 2021. 80 students from grades 1, 2, and 3 that were involved in health education were directly observed. The observations utilized a checklist that assessed the student’s capability to mention, explain, and define the information themselves, along with examples. Information regarding the cause, transmission, impact, and prevention of helminthiasis was delivered using a three minutes animated video. The observation shows that the use of animated video in the dissemination of health information to students in grades 1, 2, and 3 provides a good response from them in terms of their interest in the topic and media along with their active engagement in learning and receiving information related to Helminthiasis prevention. Delivering information through animated video to students in grades 1, 2, and 3 as a group in the early stage of school provide to be beneficial for the increasing student’s knowledge of new health information with an attractive approach.... Penggunaan media audio visual video pembelajaran menjadi intervensi bagi anak dimana anak lebih banyak melakukan kegiatan belajar dan proses pembelajaran anak tidak hanya akan mendengarkan guru, namun anak akan dapat aktif melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan gembira. Karena video pembelajaran salah satu media yang memiliki multiunsur, seperti audio dan visual gerak yang mampu berperan sebagai pengantar infromasi dari guru ke anak didik Aida et al., 2018;Bintang et al., 2019;Fitria, 2014;Maymunah & Watini, 2021;Rasul et al., 2011;Yazar & Arifoglu, 2012. ...Rahmani RahmaniFarida MayarBeberapa masalah yang ditemukan pada awal riset yag dilaksanakan oleh peneliti, yaitu media pembelajaran dirancang guru belum menarik sehingga tidak menyenangkan bagi anak. Penggunaan media audio visual video pembelajaran untuk pengembangan pembelajaran bahasa bagi anak usia dini masih jarang temui. Tujuan riset ini ialah mengembangkan media audio visual video pembelajaran mengenal huruf awal pada kata untuk anak usia 5-6 tahun. Model pengembangan 4-D digunakan pada penelitian, yang terdiri atas 4 tahap yaitu define, design, develop dan disseminate. Pelaksanaan uji coba media dilakukan di TK Al-Hikmah Kec. Siak Hulu. Hasil penelitian menunjukkan media audio visual video pembelajaran mengenal huruf awal pada kata untuk anak usia 5-6 tahun memenuhi kategori praktis, valid, serta efektif sehingga mampu meningkatkan keterampilan keaksaraan pada anak usia dini. Media audio visual video pembelajaran yang dikembangkan secara menarik perhatian anak akan membantu mengembangkan perkembangan anak salah satunya ialah mengenal huruf awal.... Solusi yang dapat diberikan untuk meningkatkan pemahaman anak yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat. Media merupakan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada orang lain Astami, 2019;Fitria, 2018. Di dalam proses pembelajaran, media berfungsi sebagai pembawa pesan kepada anak Agustin, 2020;Elya et al., 2019. ...Ni Made Risa Arsani ArsaPutu Rahayu UjiantiI Gede AstawanAbstrak Rendahanya pemahaman tentang pendidikan seksual bagi anak usia dini, orang tua semata, lingkungan teman, sekolah, professional, pemerintah, dan komunitas sekitar juga berperan dalam perkembangan pemahaman anak akan organ maupun perilaku seksual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan media buku cerita bergambar pemahaman seksual yang layak digunakan sebagai media pembelajaran pada anak kelompok B Taman Kanak-Kanak. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan model ADDIE. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa angket validasi ahli materi dan ahli media. Uji validitas ahli materi dilakukan dengan 1 orang ahli materi dan 1 orang dosen ahli media yang memiliki keahlian di bidangnya. Metode analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media buku cerita bergambar yang dikembangkan layak digunakan. Hasil validasi ahli materi masuk ke dalam kategori layak dengan jumlah rata-rata keseluruhan 4. Hasil validasi ahli media masuk ke dalam kategori sangat layak dengan jumlah rata-rata keseluruhan 4,63. Maka, buku cerita bergambar layak digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu meningkatkan pemahaman seksual pada anak kelompok B Taman Kanak-Kanak.... Tujuan Media pembelajaran merupkan alat bantu untuk memudahkan pembelajaran sebagai berikut [10], dapat memudahkan saat proses pembelajaran di kelas, meningkatkan kemanpuan saat proses pembelajaran, menjaga keterkaitan antar materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran dan dapat menunjang konsentrasi pembelajaran saat proses pembelajaran. Jadi tujuan dari media pembelajaran yaitu untuk mempermudah guru untuk menyampaikan materi kepada siswa, sehingga dapat efesien saat proses pembelajaran dan dapat membantu siswa saat menerima sebuah konsep ataupun materi ajar. ...... Audio-visual media has various advantages compared to other media, among others 1 able to complement the basic experience of students when reading, discussion, practice, etc., 2 able to display impressions of the surrounding nature or show objects that cannot be seen directly in the learning process, 3 able to describe a process precisely and can be shown repeatedly, 4 able to encourage and increase motivation, 5 able to invite thinking in group discussions, 6 can be done in large groups or small groups, heterogeneous groups, or individuals, 7 able to shorten the picture of normal events Arsyad, 2013. Although it has many advantages, this media also has several disadvantages, including 1 difficult to revise, 2 relatively expensive, 3 requires special expertise both in terms of design and application, 4 supporting equipment must be complete Fitria, 2014. ...... Kunci dari sistem pengajaran Zahrawain yaitu mengenalkan al-Qur'an dengan 3M Melihat visual, Mendengar audio dan Mengikuti. Perpaduan antara audio dan visual memiliki tujuan mengembangkan kognitif dengan memberikan rangsangan berupa gambar bergerak dan bersuara, membuat lebih fokus dan menarik minat anak untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan Wijaya et al., 2022 serta dapat menyampaikan pesan yang mempengaruhi sikap dan emosi sang anak Novita, L., Sukmanasa, E., 2019; Fitria, 2018; Hayati & Harianto, 2017. Demikian dengan pemberian materi Zahrawain difasilitasi oleh media dan peran pendidik disaat kegiatan tidak senantiasa jadi pemberi materi utama melainkan seorang fasilitator, namun tetap diarahkan Harmonis et al., 2022. ...Maisah KholisZaim Elmubarok Deni SetiawanZahrawain merupakan salah satu metode menghafal al-Qur’an anak usia dini. Metode ini menekankan pentingnya mengoptimalkan indera audio dan visual anak saat menghafalkan al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksperimen penerapan program hafalan al-Qur’an anak usia dini menggunakan strategi Zahrawain. Metode yang digunakan adalah eksperimen model Single Subject Research dengan satu sampel dalam desain A-B-A’. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah subjek sebelum adanya perlakuan menunjukkan belum sama sekali menghafal ayat yang akan diberikan, kegiatan menghafal al-Qur’an dengan strategi Zahrawain efektif untuk meningkatkan program hafalan al-Qur’an anak usia dini; dan kondisi subjek setelah diberikan perlakuan menunjukkan pada kategori baik. Secara umum dapat disimpulkan bahwa Zahrawain dalam program hafalan al-Qur’an untuk anak usia dini cukup efektif diterapkan.... Tujuan Media pembelajaran merupkan alat bantu untuk memudahkan pembelajaran sebagai berikut Sanaky dalam Fitria, 2014, dapat memudahkan saat proses pembelajaran di kelas, meningkatkan kemanpuan saat proses pembelajaran, menjaga keterkaitan antar materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran dan dapat menunjang konsentrasi pembelajaran saat proses pembelajaran. Jadi tujuan dari media pembelajaran yaitu untuk mempermudah guru untuk menyampaikan materi kepada siswa, sehingga dapat efesien saat proses pembelajaran dan dapat membantu siswa saat menerima sebuah konsep ataupun materi ajar. ...Beby Zein RismalaErmawati Zulikhatin NurohTujuan penelitian ini yaitu untuk mendiskripsikan respons peserta didik pada penggunaan video animasi pada keterampilan menyimak cerita dongeng kelas II di SDN Bringinbendo 2 Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Dari paparan diatas menguatkan penelitian tentang menggunakan media video animasi dalam pembelajaran keterampilan menyimak siswa dapat menarik dan aktif sehingga guru harus menggunakan media agar siswa tidak merasa bosan dan mudah memahami. Sehingga guru saat pembelajaran tidak menggunakan metode ceramah saja. Guru juga harus inovatif dalam menggunakan media untuk digunakan saat pembelajaran agar bisa sesuai dengan pembelajaran yang di inginkan, serta siswa juga pada pembelajaran dapat maksimal, siswa mudah guru yang masih menyampaikan cerita dongeng tanpa menggunakan media lain kecuali buku tematik yang terdapat cerita dongeng “Kecerdikan Menumbuhkan Kebaikan” dengan secara langsung dibacakan pada peserta didik, serta guru tidak sempat membuat media karena banyak pekerjaan. Hal ini sudah sering digunakan sehingga siswa merasakan bosan dan biasa saja dalam pembelajaran cerita dongeng. Ada beberapa siswa yang tidak menyimak karena siswa merasakan bosan dan kurang menarik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan jumlah partisipan sebanyak 10 siswa. Jenis penelitian ini menggunakan studi kasus. Pengumpulan data ini dengan observasi, angket dan wawancara. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi teknik, analisis data ini menggunakan reduksi data, bentuk data dan kesimpulan. Temuan menunjukkan bahwa video animasi sangat cocok digunakan pada menyimak cerita dongeng karena dapat mempermudah siswa mengingat cerita, mengetahui amanat cerita dan video animasi membuat siswa lebih aktif, tertarik dan antusias. Media ini sangat membantu mereka dalam menyimak cerita dongeng, dan di dalam video animasi ini terdapat gambar animasi bisa bergerak dan terdapat suara. Kata kunci Media Pembelajaran, Video Animasi, Keterampilan Menyimak, Cerita Dongeng... Untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran yang kreatif, efektif serta menyenangkan, maka diperlukan media pembelajaran interaktif agar memudahkan peserta didik dan pendidik saat melaksanakan kegiatan belajar. Media pembelajaran akan membantu keefektifan pembelajaran, sehingga media pembelajaran sangat berpengaruh dalam pemahaman peserta didik [1]. Salah satu media pembelajaran yang menggunakan perkembangan teknologi adalah video. ...... Selain itu, aspek penilaian kesesuaian tujuan dengan materi yang disajikan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran serta kurikulum yang berlakuk di SD Benoa yaitu kurikulum 2013. Kesesuaian antara isi pembelajaran dengan tujuan pembelajaran sangat berperan penting dalam pengembangan media demi tercapaianya kualitas pembelajaran yang maksimal Fitria, 2018;Prastica et al., 2021. Tujuan pembelajaran yang jelas dapat menjadi sebuah pedoman dalam pembelajaran yang berlangsung Asih & Ujianti, 2021;Darihastining et al., 2020. ...Ni Luh Yulia Utami AsihNi Nyoman GaningKurangnya minat siswa dalam mempelajari aksara bali menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD. Hal ini disebabkan oleh sulitnya siswa dalam memahami aksara bali pada saat pembelajaran online di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan media pembelajaran berbasis sparkol videoscribe materi aksara bali kelas IV SD. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan ADDIE dengan metode dan instrument pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan angket. Subjek dalam penelitian terdiri dari ahli materi pelajaran, ahli desain pembelajaran, ahli media pembelajaran dan siswa Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh dari ahli isi diperoleh persentase sebesar 97,72% dengan kualifikasi sangat baik. Ahli desain pembelajaran diperoleh persentase sebesar 90% dengan kualifikasi sangat baik. Ahli media pembelajaran diperoleh persentase sebesar 91,07 dengan kualifikasi sangat baik. Hasil uji coba perorangan diperoleh persentase sebesar 96,43 dengan kualifikasi sangat bai. Uji coba kelompok kecil diperoleh persentase sebesar 95,23% dengan kualifikasi sangat baik. Media pembelajaran berbasis sparkol videscribe materi aksara bali kelas IV SD layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Implikasinya menunjukkan bahwa penggunaan video pembelajaran berbasis sparkol videoscribe materi aksara bali mengakibatkan kegiatan pembelajaran menjadi interaktif, menyenangkan, dan memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa.... Salah satu cara pendekatan yang efisien adalah dengan memberikan pembelajaran yang menyenangkan memanfaatkan teknologi yang sudah tersedia salah satunya dengan media digital. Anak akan lebih belajar ketika menggunakan media yang berupa visual yang juga tergabung dengan audio daripada dengan cara-cara yang konvensional Ayu, 2014. Proses pendekatan ini bukanlah hal yang mudah di mana pengawasan orang tua dan guru harus bergerak untuk memberikan pengawasan terhadap akses anak ketika memanfaatkan teknologi komunikasi berupa internet. ...Elsudarma Santi HelenaDjoys Anneke Rantung Lamhot NaibahoSalah satu tantangan terbesar di dalam dunia pendidikan anak usia dini adalah bagaimana membuat anak bisa tertarik terhadap pelajaran yang sedang diajarkan, termasuk pada mata pelajaran pendidikan agama Kristen. Salah satu cara agar guru dan orang tua bisa menarik perhatian anak untuk mau belajar pendidikan agama Kristen adalah dengan memanfaatkan teknologi bergerak pada kegiatan belajar-mengajar baik itu di tingkat PAUD maupun di dalam keluarga. Dengan adanya pemanfaatan teknologi bergerak anak bisa belajar secara optimal dengan memanfaatkan kemampuan audio dan visual mereka yang tengah berkembang dengan cepat. Guru juga perlu mempertimbangkan penggunaan gadget dalam pelajaran pendidikan agama Kristen berdasarkan umur anak agar anak bisa mengikuti pelajaran pendidikan agama Kristen dengan baik. Namun, di saat yang bersamaan, guru beserta orang tua juga harus menggunakan metode belajar konvensional yang tidak menggunakan gadget agar anak juga bisa belajar bersosialisasi secara langsung dan bisa terhindar dari dampak buruk gadget yang membayangi mereka setiap mereka berselancar di internet seperti konten-konten kriminal, kejahatan hingga pornografi yang tersebar luas di internet dan bisa saja diakses oleh anak tanpa disengaja.... Salah satu media yang dapat dimanfaatkan saat learn from home untuk anak usia dini adalah video pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan media video berkaitan dengan indera penglihatan dan pendengaran sehingga dapat mengefektifkan kemampuan alat indera anak Fitria, 2018. Sebagai media pembelajaran video memiliki beberapa kelebihan diantaranya yaitu mudah digunakan dan mampu menjelaskan konten dengan lebih nyata Batubara & Ariani, 2016. ...Laila NursafitriElly PurwantiFitriyah FitriyahOnline learning was chosen as the main alternative in implementing learn from home during a pandemic. There are many media that can be used in online learning such as learning videos. Learning videos are a medium for early childhood when they learn from home. Learning videos have components that make it easier for children to learn. Therefore, early childhood education PAUD teachers independently should be able to develop learning media. Thus, they can keep assisting students in learning both direct or long distance. This program aims to improve the skills of creative learning videos develop for PAUD teachers. This program collaborates with 3 institutions PAUD Rumah Balita Pintar, TK Rumah Balita Pintar, and PAUD Setia Bunda in Tanjung Bintang. The program consists of introducing learning videos, training on video applications, and assisting in developing creative learning videos for early childhood. Hopefully with this activity PAUD teachers in Tanjung Bintang are able to developing creative learning videos for early childhood. DOI Media audio visual dapat menarik perhatian siswa karena tampilannya yang menarik serta dapat memberikan pengalaman yang nyata Fujiyanto et al., 2016. Manfaat media audio visual bagi proses pembelajaran adalah menarik perhatian siswa, meningkatkan motivasi belajar, memberikan pengalaman belajar Fitria, 2014. Dengan menggunakan media audio visual, siswa memusatkan perhatiannya sejak awal pembelajaran dimulai Zhu et al., 2021. ...Aprilia Muhammad QoirunnisaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan media audio visual berbasis aplikasi whatsapp pada mata pelajaran Bahasa Arab siswa MI sebagai salah satu alternatif media pembelajaran di masa pandemi covid-19. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru kelas I C. Sedangkan informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, siswa kelas I, dan wali murid. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi metode dan sumber. Teknik analisis data dengan analisis interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan media audio visual berbasis aplikasi whatsapp pada mata pelajaran bahasa Arab untuk siswa MI dapat mengoptimalisasi dan membantu belajar bahasa Arab siswa secara daring dan cocok untuk dijadikan alternatif pembelajaran dan tidak terlepas dari kerjasama antar guru, siswa, dan wali murid.... Moving pictures and sound effects can make children interested and pay attention to the given object. This media can significantly influence changes in children's attitudes after going through the learning process Fitria, 2018. Attitude can be seen in the behavior shown by a person in responding to an object. ...Eni Sumarliyah Ira PurnamasariAde SusantyFirman FirmanVaccination in the context of dealing with COVID-19 has been promoted. The increasing number of cases showed the lack of community compliance in preventing the transmission of COVID-19 after Vaccination. Intrapersonal factors, such as changes in individual behavior, were the main focus of breaking the chain of the spread of COVID-19. This study aimed to determine the effectiveness of providing health education with animated video media on improving COVID-19 prevention behavior after Vaccination among students at the Karangasem Islamic Boarding School Paciran of Lamongan. This study used pre-experimental with one group pre-test and post-test design. The population was Muhammadiyah Islamic boarding school students in Karangasem Paciran Lamongan, which amounted to 460 and took samples of 332 people using a non-probability purposive sampling technique. The research instrument used a questionnaire 30 items. The results of knowledge have increased from pre-test sufficient knowledge and post-test good knowledge using the Wilcoxon signed rank test p= ttable with a significance level of 5%. Based on the results of the study, the authors conclude that there is an effect of the introduction of clean and healthy living behaviors PHBS on children's health during the COVID-19 pandemic group B TK Dharma Wanita Watualang 1 Halimatusa’diyahRochanda WiradinataYopi Nisa FebiantiMedia pembelajaran yang dipakai pada saat pembelajaran di kelas akuntansi masih kurang optimal, karena guru mengajar mata pelajaran akuntansi masih menggunakan metode ceramah dan cara mengajar yang monoton sehingga mengakibatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran akuntansi kurang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan media pembelajaran berbasis Adobe Flash pada materi jurnal penyesuaian akuntansi perusahaan jasa. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan Research and Development. Partisipan dalam penelitian ini melibatkan satu orang ahli media dan satu orang ahli materi Guru. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa angket. Hasil angket ahli materi mencapai jumlah rata-rata skor 4,20 yang menyatakan layak, hasil angket ahli media mencapai jumlah rata-rata skor 4,40 yang menyatakan sangat layak, dan uji coba penggunaan media ke siswa mencapai jumlah rata-rata skor 4,35 yang menyatakan sangat layak. Hasil respon guru adalah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran bagi seorang guru itu penting, untuk membantu menyampaikan materi dengan cara yang menarik sehingga siswa tidak bosan dan pembelajaran juga tidak monoton, Maka, media pembelajaran berbasis Adobe Flash layak dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran dan membantu guru dalam membuat media pembelajaran yang Anita YusPutri Cuancy SaragihPenelitian kuantitatif ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap kemampuan bahasa ekspresif anak. Penelitian ini memakai desain penelitian Quasi Eksperimen dengan bentuk The Equivalent Time Sample Design. Jumlah subyek dalam penelitian ini sebanyak 13 anak berusia 5-6 tahun. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas, yaitu media audiovisual dan variabel terikat, yaitu kemampuan bahasa ekspresif. Data hasil penelitian dikumpulkan menggunakan teknik non tes, yaitu observasi. Data dianalisis menggunakan statistik parametrik dengan uji hipotesis menggunakan Uji-t. Hasil analisis pada data penelitian menunjukkan ada perbedaan rerata yang diuji. Uji hipotesis menunjukkan thitung sebesar 9,521 dan ttabel sebesar 1,771, artinya thitung ttabel atau sama dengan Ha diterima. Berdasarkan hasil analisis data, ditarik kesimpulan bahwa media audiovisual berpengaruh signifikan terhadap kemampuan bahasa ekspresif anak usia WasitoAli Imron Al ma'rufDjalal Fuadi Endang FauziatiDuring the learning process students do not participate and do not study well. Teachers need better learning with steps to increase motivation. Visual media can be a solution to increase student motivation. The aim of this study is to analyses the use of visual media in learning thematic in grade VI along with the obstacles and solutions done by the teacher. The subjects of this study were students, teachers and principals of elementary school. This method uses descriptive qualitative method. Data collection techniques in this study use the form of observation, interviews and documentation. The validity test of the data used is technique triangulation and source triangulation. The research shows that the use of visual media in thematic learning in class VI consists of planning, implementation and evaluation. The obstacle that faced by teachers during the process of using visual media in thematic learning, namely learning media is incomplete or limited , lack of participation of parents and students which not enough understand theory which be delivered by teacher. The solution to overcome the problem of using visual media in thematic learning is to create interactive and attractive teaching materials and build communication between teachers and Raudatul Jannah RantiRakimahwati RakimahwatiLatar belakang penelitian ini adalah anak meniru media yang ada saat mengembangkan kegiatan yang ditawarkan, anak masih belum mengetahui cara mengembangkan ide baru dan belum berani mencoba hal yang kreatif, anak kurang semangat dan minat dalam kegiatan bermain. Masih minimnya kegiatan baru yang bisa mendorong kreativitas anak. Tujuan penelitian ini yakni guna mengetahui pengaruh kegiatan perakitan terhadap kreativitas anak usia dini di TK Pertiwi Koto Hilalang. Hasil analisis data eksploratif menunjukkan bahwa uji normalitas dan homogenitas pre serta post test berdistribusi normal dan homogen. nilai sig 2-tailed adalah jadi Ho diterima serta Ha ditolak. Dari sini bisa disimpulkan jika pada kelas eksperimen ada perbedaan yang signifikan antara aktivitas perakitan peneliti pada kelas eksperimen dengan aktivitas montase pada kelas AliansyahRolly AfrinaldiBambang IsmayaMastery of the basic lay up technique of SMP Negeri 1 Purwasari students is still low so this study aims to determine the effect of audio visual media on the basic technique of lay up in basketball learning at SMP Negeri 1 Purwasari. The sample of this research is the students of SMP Negeri 1 Purwasari because there are 44 people. The data obtained in this study refers to the design used, namely the pretest and posttest designs. The data analysis in this study was a normality test, homogeneity test, and hypothesis testing using the IBM SPSS 25 application. The results showed that there was a significant effect of audio-visual media on the basic lay technique. up shoot on basketball learning at SMP Negeri 1 Purwasari. The results showed that the effect of audio-visual media on the basic lay up technique in basketball learning was seen from the pretest results with a mean value of a standard deviation value of and a posttest result with a mean value of a standard deviation of As well as testing the hypothesis with a significant level and obtained sig. From hypothesis testing using t test where the average pretest AmrilPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan retensi siswa dengan menggunakan media pembelajaran berbasis video Youtube pada siswa kelas V SD Islam AL azhar 47 Samarinda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Tindakan kelas. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan tes retensi belajar IPA. Hasil post-test pada siklus I rata-rata adalah 60, rata-rata siklus II adalah 78, rata-rata siklus III adalah 92 dan hasil retest 89,9. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran video Youtube dapat meningkatkan motivasi dan retensi siswa pada mata pelajaran IPA kelas V Al Khabir SD Islam AL Azhar 47 WulansariFebi Nur BiduriBelajar bahasa asing pada usia dini bisa dimulai saat anak sudah mulai interaktif dan komunikatif dengan orang lain. Di usia 4-6 tahun, anak membutuhkan konsentrasi yang penuh untuk dapat menerima pelajaran dan informasi. Maka dibutuhkan metode pengajaran serta teknik dan cara mengajar yang mudah dipahami oleh anak-anak. Skripsi ini mengenai penggunaan metode pengajaran audiovisual 视听法 dalam pembelajaran Bahasa Mandarin untuk anak usia 4-6 tahun di ECC Early Childhood Centre preschool. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan metode pengajaran audiovisual 视听法 dalam pengajaran Bahasa Mandarin untuk anak usia 4-6 tahun . Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif . Data penelitian berupa data yang diperoleh dari wawancara dan angket. Subjek penelitian adalah guru kelas ECC Early Childhood Centre preschool. Hasil penelitian menyatakan bahwa metode pengajaran audiovisual sesuai dengan anak usia 4-6 tahun dilihat dari hasil angket dan wawancara. Karena metode ini menyenangkan dan mudah dipahami untuk anak usia KhoerunnisaZaki GhufronThe purpose of this study was to develop audiovisual-based learning media, namely short films for vocabulary learning in the profession chapter for the eighth grade and to determine the effectiveness of the product. This research was conducted at MTs Al-Wathoniyah 20 Bekasi. The method used in this research is research and development using the Borg and Gall development procedure which is summarized into four steps, namely 1 information gathering stage, 2 planning stage, 3 product development stage, 4 validation and trial stage. Data collection techniques using questionnaires, tests, and interviews. The test of short film audiovisual media in vocabulary learning uses a test as an instrument. The average result of the students' pre-test scores was and the average results of the students' post-test scores was Judging from the post-test results of students who experienced an increase, audiovisual media in the form of short films was effective to be used in the Arabic language learning process in class VIII MTs Al-Wathoniyah 20 ini membahas meningkatkan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran audio-visual pada mata pelajaran fikih di MTsN kota Palopo. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa dengan memanfaatkan media audio-visual pada mata pelajaran fikih di kelas VII. Metode penelitian yang digunakan metode penelitian tindakan kelas dengan dua siklus dan empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data yang diperoleh dari kegiatan observasi dinamis, selanjutnya dinalisis menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif yang dikuantifikasi untuk mentukan hasil nilai dan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fikih dengan menggunakan media audio-visual. Peningkatan motivasi siswa dapat dilihat dari hasil indikator motivasi a bertanya; pada siklus I sebanyak 19 atau 49% mengalami peningkatan sebanyak 26 atau 68%, b menjawab; pada siklus I sebanyak 20 atau 52% mengalami peningkatan sebanyak 29 atau 76% pada siklus II, c memperhatikan pelajaran; pada siklus I sebanyak 27 atau 71% mengalami peningkatan sebanyak 32 atau 84%, d berpartisipasi; pada siklus I sebanyak 22 atau 57% mengalami peningkatan sebanyak 30 atau 78% siswa. Setelah menggunakan media audio-visual mengalami pengingkatan motivasi secara klasikal dari 57% pada siklus I menjadi 76% pada siklus II yaitu dengan peningkatan 19%.Gracia Karen Steivy LanieLanny WiayaningsihAbstrak Penelitian ini dilatarbelakangi suatu permasalahan yang berkaitan dengan anak yang memiliki kemampuan kosakata terbatas, sehingga memerlukan penggunaan media untuk meningkatkan kemampuan kosakata dalam berbicara. Studi ini bertujuan untuk menjawab permasalahan 1 Bagaimana hasil proses belajar dengan menggunakan media cardbox dapat meningkatkan kemampuan kosakata anak usia 3-4 tahun ?Skripsi ini dibahas melalui Penelitian Tindakan Kelas PTK yang dilakukan melalui dua siklus, dengan setiap tahapannya yang terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah anak PAUD di Desa Daudolu Nusa Tenggara Timur yang membuka 5 anak. Penelitian ini dilakukan bulan Januari – April 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media cardboxyang dilakukan dari dua siklus terbukti dapat meningkatkan kemampuan kosakata usia 3-4 tahun di sekolah PAUD Maranatha. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan pada setiap aspek penelitian. Pada siklus I dilakukan satu kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan satu kali pertemuan. Hasil kemampuan menjadi kosakata anak pada pra siklus 45%, meningkat pada siklus 1 50% dan meningkat pada siklus 2 90%.Dari hasil penelitian dapat diperoleh bahwa pengetahuan kosakata anak usia 3-4 tahun dari tahap ke tahap dapat meningkat menggunakan media cardbox . Kata Kunci Anak Usia Dini, Kemampuan Kosakata, Media CardboxI Putu Arya PratamaI Made TegehGusti Ayu Putu SukmaKetidakfokusan siswa dalam mengukuti pembelajaran dan kurangnya interaksi antara siswa dan guru menyebabkan kualitas pembelajaran menjadi kurang optimal, sehingga berdampak pada menurunnya kualitas hasil belajar. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah pengembangan media pembelajaran inovatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa video animapoin animasi PowerPoint pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan mengadaptasi model pengembangan ADDIE. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini antara lain adalah ahli media, ahli isi/konten, ahli desain, dan siswa sebanyak 20 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media video pembelajaran berbasis masalah ini dinyatakan layak berdasarkan hasil uji isi/konten pembelajaran sebesar 91%, uji ahli media sebesar 94%, uji ahli desain sebesar 86%, uji coba perorangan oleh siswa sebesar, 90%, dan uji coba kelompok kecil sebesar 89%, dengan kriteria keseluruhan sangat layak. Maka dapat disimpulkan bahwa media video animapoin animasi PowerPoint berbasis masalah pada mata pelajaran IPA efektif diterapkan pada siswa kelas IV sekolah FhabellaSepti KuntariThe aim to be accomplished in writing this article is 1. To find out how audio-visual learning media is practiced in Sociology subjects based on behavioristic theories of behaviorists, 2. To know how learners' behavior changes make use of the learning media during the learning process in the classroom. 3. To see if learners are becoming more interested in Sociology materials or otherwise. The study uses qualitative descriptive research methods and observations with a class action research model and interviews in-depth learners to supplement the study data needs. The subject of this study is a 10-grade learner of the social science program at SMAN 2 Serang city. The result of this study was that learners who learned by using the audio-visual medium tended to change their behavior better in processing the Sociology subject taught by the teacher in the class. To demonstrate such conduct requires repetition in utilizing the medium of study in Sociology DianaJannatun FirdausThis study aims to analyze the use of audio-visual media in improving student learning achievement in fiqh learning at MA Nurul Yaqin Situbondo. The form of this research is classroom action research using the Kut Lewin model. The study was conducted in two cycles with four steps in one cycle, namely planning, acting, observing, and reflecting. Data collection techniques using observation, in-depth interviews, performance appraisal and documentation. The data were analyzed by using qualitative and quantitative descriptive techniques. The results showed that there was an increase in the learning achievement of students in fiqh learning using the audio-visual method. The value of the success of students in cycle I and cycle II classically with a percentage of completeness in the pre-cycle before audio-visual learning was carried out by 48%, in cycle I the implementation of audio-visual learning the percentage of student completeness increased to 72% and there needs to be an increase with implementation cycle II because it is still less 80%. In the second cycle the implementation of audio visual learning increased the percentage of students' completeness to 88% which was in the very good SamboNikodemus Sili BedaYolanda Christiana OdilarichaLitwina MarampaThe lack of knowledge and attitudes of children towards health protocols washing hands, wearing mask, physical distancing as an effort to prevent COVID-19 is the main factor that causes the incidence of COVID-19 in children to continue and is increasing. So, there is a need for education on health protocols washing hands, wearing mask, physical distancing so that children can avoid COVID-19. The purpose of this study was to determine the effect of health protocol education on knowledge and attitudes to prevent COVID-19 transmission in children. This study used a pre-experimental study with a one group pre test-post test design approach. The population in the study was 400 children and the research sample was 78 children aged 10-12 years, which were taken using stratified random sampling technique. The result of the study were analyzed using the Wilcoxon statistical test with a significance level of ?=0,05, the value of p=0,000 was obtained, this shows that there is an effect of health protocol education on knowledge and atitudes to prevent COVID-19 transmission in children aged 10-12 years at Frater Bakti Luhur Elementary School. Providing education has a great impact on increasing knowledge and Pembelajaran Buku Pegangan Wajib Guru dan Dosen. Yogyakarta Kaukaba Sistem Pendiidkan NasionalRonald AndersonH AsepDkk AhAnderson, Ronald. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media Audio Visual. Jakarta Grafindo Pers Daryanto.2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta Gava Media Hermawan, Asep H, dkk. 2009. Media Pembelajaran. Bandung UPI Press Sanaky, AH, Hujair. 2011. Media Pembelajaran Buku Pegangan Wajib Guru dan Dosen. Yogyakarta Kaukaba Sistem Pendiidkan Nasional.2003. UU RI No. 20 Th. 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Bandung Fokusmedia
JENIS-JENIS MEDIA AUDIO KEKURANGAN DAN KELEBIHANNYA A. KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN 1. MEDIA AUDIO Media audio yaitu media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal kedalam kata-kata/bahasa lisan maupun non verbal. Beberapa jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah radio dan alat perekam pita magnetik. a. Radio Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. b. Perekam pita magnetik Perekam pita magnetik adalah salah satu media pendidikan yang tak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya. Ada dua macam rekaman dalam alat perekam pita magnetik ini, yaitu sistem “full track recorder” dan “double track recorder”. a. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio 1. Kelebihan Media Audio a Harga murah dan variasi program lebih banyak dari pada TV. b Sifatnya mudah untuk dipindahkan. c Dapat digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali. d Dapat merangsang partisipasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya. 2. Kekurangan Media Audio a Memerlukan suatu pemusatan pengertian pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar yang khusus. b Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual. c Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan perbendaharaan kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat. d Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berpikir abstrak. e Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima. 2. MEDIA VISUAL Media berbasis visual image atau perumpamaan memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual image itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Yang termasuk dalam kelompok ini yaitu Gambar representasi, Diagram, Peta, Grafik, Overhead Projektor OHP, Slide, dan Filmstrip. a. Kelebihan dan Kekurangan Media Visual 1. Kelebihan Media Visual a Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan b Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik c Media visual memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan lingkungan sekitarnya d Dapat menanamkan konsep yang benar e Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru f Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. 2. Kekurangan Media Visual a Lambat dan kurang praktis b Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar. Sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan c Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi berita d Biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat. 3. MEDIA AUDIO VISUAL Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif mendengar dan visual melihat. Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide. A. Jenis-jenis Media Audio Visual 1 Media Audio Visual Gerak Media audio visual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang bergerak. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak. 2 Media Audio Visual Diam Media audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam, seperti a. Film bingkai suara sound slides Film bingkai adalah suatu film transparan transparant berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci terbuat dari kraton atau plastik. Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu program film bingkai suara sound slide lamanya berkisar antara 10-30 menit. Jumlah gambar frame dalam satu program pun bervariasi, ada yang hanya sepuluh buah, tetapi ada juga yang sampai 160 buah atau lebih. b. Film rangkai suara Berbeda dengan film bingkai, gambar frame pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan. Ukurannya sama dengan film bingkai, yaitu 35 mm. Jumlah gambar satu rol film rangkai antara 50-75 gambar dengan panjang kurang lebih 100 sampai dengan 130, tergantung pada isi film itu. B. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio visual 1. Kelebihan Media Audio Visual Pemakaiannya tidak membosankan, Hasilnya lebih mudah untuk di mengerti dan dipahami. 2. Kekurangan Media Audio Visual Pelaksanaanya perlu waktu yang cukup lama Pelaksanaanya memerlukan tempat yang luas Biayanya relatif lebih mahal Media audio visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media audio visual cenderung tetap di tempat 4. MEDIA MULTIMEDIA Multimedia merupakan kombinasi dari berbagai media yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu menggunakan audio, video, grafis dan lain sebagainya, Multimedia diarahkan kepada komputer yang dalam perkembangannya sangat pesat dan sangat membantu dalam dunia pendidikan. Media internet yang merajalela dan telah memberikan pengaruh positif daklam pelaksanaan pembelajaran diantaranya dengan adanya program e-learning, e-education dan lain-lain. a. Kelebihan dan Kekurangan Media Multimedia 1. Kelebihan Media Multimedia § Memberikan kemudahan kepada siswa untuk belajar secara individual maupun kelompok, § Memberi kemudahan bagi guru dalam menyampaikan materi, media komputer juga memberikan rangsangan yang cukup besar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, § Dapat digunakan secara individu sehingga siswa lebih leluasa dalam pengerjaannya, § Tidak membutuhkan waktu yang lama dalam mengerjakan media ini, § Bersifat interaktif sehingga siswa langsung mendapatkan feedback balikan dari media, § Dilengkapi fitur-fitur pendukung seperti backsound, volume yang dapat diatur besar kecilnya suara, § Siswa bisa mengakses internet dari tombol link. 2. Kelemahan dari Media multimedia § Harganya yang relatif mahal, sehingga belum dapat dijangkau oleh seluruh sekolah untuk menyediakanya, § Selain itu memberikan pengaruh positif dan memberikan dampak negatif terhadap siswa apabila guru kurang kontrolnya, sehingga memberikan kemungkinan – kemungkinan bagi siswa untuk membuka situs – situs yang tidak mendidik, § Multimedia interaktif ini hanya terbatas pada pokok materi penggunaan perangkat lunak grafis. 5. MEDIA REALIA Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misalnya untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman A. Kelebihan dan Kekurangan Media Realia 1. Kelebihan Media Realia § Dianggap medium yang paling mudah diakses dan lebih menarik perhatian, § Mampu Merangsang Imajinasi, § Memberikan pengalaman belajar langsung dengan menyentuh dan mengamati bagian-bagiannya, dan pengalaman tentang keindahan. 2. Kekurangan Media Realia § Ukurannya bisa terlalu besar, maka untuk dibawa ke ruangan sangat sulit lokomotif, buaya, gajah, atau § Terlalu kecil kuman, § Kadang juga bisa membahayakan ular, buaya, § Tidak bisa memberikan hasil belajar yang sama, § Informasi yang akan disampaian terkadang tidak sampai kepada audience.
Media audio visual adalah salah satu media yang dipat dipergunakan untuk kegiatan pembelajaran, meskipun begitu ada perbedaan pendapat dari para ahli mengenai pengertian, kelebihan dan kekurangan serta manfaatnya. Pengertian Media Audio Visual, Kelebihan dan Kekurangan serta Manfaatnya diuraikan oleh para ahli dengan panjang lebar. Pengertian Media Audio Visual Menurut Marshall Meluhan 2008 99 adalah bentuk perantara audio visual yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, pendapat atau gagasan yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Media pembelajaran audio visual juga dapat berarti media pengajaran dan media pendidikan yang mengaktifkan mata dan telinga peserta didik dalam waktu proses belajar mengajar berlangsung. Media Audio Visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang akan disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Salah satu teknologi dalam proses pengajaran itu adalah memilih media pembelajaran. Media pembelajaran menurut Rossi dan Breidle adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Media pembelajaran inilah yang akan membantu memudahkan siswa dalam mencerna informasi pengetahuan yang disampaikan. Media pembelajaran menurut karakteristik pembangkit rangsangan indera dapat berbentuk Audio suara, Visual gambar, maupun Audio Visual. Menurut Basyirudin Usman 200199, mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual, dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis linier graphic dan symbol. Seperti umumnya media sejenis media audio visual mempunyai tingkat efektifitas yang cukup tinggi, menurut riset, rata-rata diatas 60% sampai 80%. Pengajaran melalui audio visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, televisi, tape recorder dan proyektor visual yang lebar. Jadi pengajaran melalui audio visual adalah penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata simbol-simbol yang serupa. Jenis audio visual media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi menjadi dua Audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara sound slides, film rangkai suara, cetak suara. Audio visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette. Kelebihan Media Audio Visual Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik. Mengajar akan lebih bervariasi, tidak sematamata komunikasi verbal melalui penuturan katakata oleh guru. Sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tapi juga aktifitas mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Kelemahan Media Audio Visual Media audio yang lebih banyak menggunakan suara dan bahasa verbal, hanya mungkin dapat dipahami oleh pendengar yang mempunyai tingkat penguasaan kata dan bahasa yang baik. Penyajian materi melalui media audio dapat menimbulkan verbalisme bagi pendengar. Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna. Fungsi Media Pembelajaran Audio Visual Media pembelajaran merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui media pembelajaran guru akan lebih mudah dalam menyampaikan materi dan siswa akan lebih terbantu dan mudah belajar. Media pembelajaran adalah perantara yang membawa pesan atau informasi antara sumber dan penerima. Media pembelajaran atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang harus dipelajari oleh siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan Depdiknas, 20064. Media pembelajaran disusun dengan tujuan sebagai berikut Menyediakan media pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Menurut Arief S. Sadiman, dkk 201184 mengemukakan pemilih media antara lain adalah a bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media, b merasa sudah akrab dengan media tersebut, misalnya seorang dosen yang sudah terbiasa menggunakan proyektor transparansi, c ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret, dan d merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan, misalnya untuk menarik minat atau gairah belajar siswa. Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran pun mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri. Menurut Azhar Arsyad 2011 71 dalam menerapkan media pembelajarajn hendaknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat visual dan/ atau audio Kemampuan mengakomodasikan respon siswa yang tepat tertulis, audio, dan/ atau kegiatan fisik Kemampuan mengakomodasikan umpan balik Pemilihan media utama dan media sekunder untuk penyajian informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes sebaiknya latihan dan tes menggunakan media yang sama Tingkat kesenangan preferensi lembaga, guru, dan pelajar dan keefektivan biaya Menurut Azhar Arsyad 201115 fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Sedangkan menurut Hamalik dalam Azhar Arsyad, 2011 bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Menurut Arif S. Sadiman, dkk 2011 menyebutkan bahwa kegunaan-kegunaan media pembelajaran yaitu Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Memberikan perangsang belajar yang sama. Menyamakan pengalaman. Menimbulkan persepsi yang sama. Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya Akhmad Sudrajat, 2008
kelebihan dan kekurangan media audio